Namanya memang ga
setenar Soto Banjar, padahal keduanya adalah hidangan sama... persis. cuman
penyajiannya saja yang berbeda. Kalau Sop Banjar pakai nasi, kalo Soto Banjar
pakai irisan ketupat.
Rencana awalnya sih
emang mau bikin soto banjar, tapi di pasar deket2 rumah ga nemu ketupatnya. Pas
minggu kemaren juga ada beberapa undangan yang harus dihadiri (meskipun
akhirnya cuman 1 undangan yang dihadiri) jadinya ga sempet lagi nyari ketupat.
Yo wes lah... pake nasi aja.
Sebenernya ga terlalu sulit bikin sop/soto banjar ini. Cuman
ribetnya di rempah2nya. Ada beberapa rempah yang harus direndam air panas, baru
di uleg. Karena mungkin kalo diblender aja ga bisa bener2 halus. Apalagi rempah
yang bernama kas-kas, bentuknya mungil imut, kayak pasir. Ga yakin deh kalo
blender bisa bikin dia hancur lembut. Tapi ada juga manfaatnya, jadi tau nama2
rempah yang beberapa masih asing. Seperti kas-kas (yang bentuknya seperti pasir
tadi), ganti-ganti (bentuknya seperti irisan kulit kayu kering), kenari (yang
masih bentuk dengan kulit ari, selama ini taunya kenari beli di TBK yang udah
putih). Bener2 kaya rempah masakan banjar yang satu ini. Mungkin kalo ditempat
lain susah nyari rempah2 yang dibutuhkan, beberapa bisa di skip, katanya sih
yang penting ada kayu manis, cengkeh, kapulaga, pekak,merica dan pala. Aku aja
pasrah sama penjual rempah2 di pasar, beli rempah buat soto banjar, dan beliau
ngasih sudah seplastik kecil rempah lengkap. Ditawarin juga versi bubuknya,
tapi aku milih yang versi utuhnya, sekalian belajar mengenali rempah2 kita.
Rempah Soto Banjar : Kas-Kas, Bunga Lawang, Ganti-ganti, Kayu manis, Merica, Adas Manis, Pala, Jintan, Cengkeh. Yang ketinggalan di foto : Kenari dan Kapulaga |
Penyajian sop banjar ku ini
memang belum lengkap bener. Ada beberapa pendamping yang ketinggalan. Ada
perkedel singkong/kentang. Malahan kalo di warung2/ rumah makan, umumnya juga
disandingkan dengan sate ayam.
Info dari temen, ternyata soto
banjar ni banyak versinya, ada yang pake susu (seperti punya saya ini), ada
yang ga pake susu, kuahnya jadi bening pucat. ada juga yang pake kuning telur
itik matang di blender sama bawang putih goreng, dicampur dengan kuahnya, ada
yang pake kentang rebus yang dihaluskan, dicampur ke kuahnya juga. Dan mungkin
masih banyak lagi versi2 yang lain. Karena aku pendatang jadi kurang tau versi2
yang lain :)
Okeh... yang versiku ini resepnya
nyontoh dari Cozy Kitchen yang sedikit aku modif sesuai rempah
yang kudapat dari pasar
Bahan:
1/2 ekor ayam kampung2 sdm Margarin , untuk menumis
2 liter air
1 batang kayu manis (
kira-kira sepanjang jari jempol )
2 buah kapulaga
5 buah cengkeh
1 buah pekak (Bunga lawang)
150 ml susu evaporated
Bumbu halus :
6 buah bawang merah, goreng setengah matang
3 siung bawang putih, goreng
setengah matang
1 ruas jahe
5 lembar ganti-ganti, rendam air panas, ulek
1/2 buah pekak/bunga lawang/bunga sisir, rendam air panas, ulek
1/2 sdt kas-kas , ulek
5 butir merica, ulek
1 buah kenari, kupas kulit coklatnya, ulek
Sejumput jintan
sedikit pala, ulek
Gula, Garam dan penyedap rasa sesuai selera
Pelengkap:
Soun secukupnya, rendam air panas hingga mengembang
Daun bawang secukupnya, iris
serong (aku ga pake, kelupaan)
Daun seledri secukupnya, cincang
1 buah wortel, belah 4, iris tipis , rebus
3 butir telur itik, rebus, kupas
3 butir telur itik, rebus, kupas
Perkedel singkong/ kentang (aku ga pake)
Bawang goreng (aku ga pake)
Sambal
Jeruk nipis / limau kuit
Cara membuat:
Rebus ayam, buang kotoran yang
mengapung, masak sampai ayam empuk
Tumis bumbu halus
dengan margarin sampai harum dan matang, masukkan ke dalam rebusan ayam. Masak
sampai bumbu meresap, masukkan susu aduk rata sampai mendidih. Matikan api.
Angkat ayam, suwar-suwir.
Penyajian:
Taruh nasi (Sop) atau
irisan ketupat (Soto) dalam piring, beri soun, suwiran ayam, irisan telur,
wortel, siram dengan kuah. Taburi dengan daun bawang, seledri dan bawang
goreng.
Resep ini khusus saya masak untuk event 68 tahun Indonesia, Berbagi resep daerah, di Dapurmasak.com
Resep ini khusus saya masak untuk event 68 tahun Indonesia, Berbagi resep daerah, di Dapurmasak.com
0 comments :
Post a Comment